Monday, September 23, 2013
Aksi Protes Seni Kenya
Boniface Mwangi, seorang fotografer jurnalis yang pernah mengalami kekerasan, menunjukkan protes keras kepada Mwai Kibaki, Presiden Kenya, baru-baru ini. Bersama teman-temannya, Boniface melukiskan gambar-gambar grafiti tentang kondisi Kenya. Tujuan pembuatan grafiti adalah menyadarkan warga Kenya mengenai kejadian yang menimpa negaranya seperti banyaknya kasus pemerkosaan, penipuan, korupsi, dan penjarahan. Penonton dibuat sadar untuk turut membantu membangun negara Kenya yang makmur. Namun, karena menggambar grafiti di dinding-dinding jalan adalah hal yang ilegal, Boniface sebagai orang yang bertanggung jawab, ditangkap oleh polisi. Tak lama Boniface berada di dalam penjara, dia pun dibebaskan karena mendapat dukungan masyarakat.
Selain dalam bentuk grafiti, aksi protes Boniface tampak dalam pameran foto-foto yang menggambarkan kekacauan Kenya. Pandangan warga mengenai aksi-aksi tersebut berbeda-beda, ada yang setuju dan yang tidak suka karena hanya memulai keributan. Aksi-aksi yang dilakukan oleh Boniface dan teman-temannya menarik para politikus. Boniface pernah ditawarkan uang dan masa depan yang cerah bila mau bekerja sama melawan presidennya pada pemilihan yang akan datang. Namun, tawaran itu ditolak, karena Boniface takut mendapatkan pemimpin bangsa yang lebih buruk lagi.
Aksi protes Boniface tersebut juga menarik perhatian masyarakat biasa. Rakyat Kenya semakin sadar bahwa mereka memiliki seorang Presiden yang egois yang hanya bisa memikirkan dirinya sendiri. Semua aksi protes yang dilakukan oleh Boniface dan kawan-kawannya menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan kepemimpinan yang berbeda. Boniface menyarankan agar dalam pemilihan presiden yang selanjutnya, rakyat dapat memilih dengan bijaksana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment