Tuesday, September 24, 2013

Ukuran Tahu-Tempe Mengecil


BEKASI – Meningkatnya harga kedelai menyebabkan pedagang tahu dan tempe memperkecil ukuran dagangannya. “Bentuk tahu sekarang sudah diperkecil sekitar 10% dari sebelumnya,” ucap Irma, seorang pedagang tahu di Pasar Family Mart, Harapan Indah, Bekasi, 22 September 2013. Mengecilnya ukuran tahu dan tempe tersebut terpaksa dilakukan menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Cara lain yang dilakukan oleh Irma adalah mengurangi jumlah tahu. Kalau biasanya satu petak berisi 15 baris dengan isi 170 potong tahu, kini dikurangi menjadi 14 baris dengan isi 144 potong tahu.  “Memang akan membuat pembeli kecewa sih, tapi mau bagaimana lagi,” kata Irma

Dia berharap agar tidak terjadi lagi kenaikan harga kedelai. Dirinya merasa sangat repot atas kenaikan itu. Semenjak kenaikan harga dan pengecilan ukuran tahu, dia terus-menerus menghadapi protes dari konsumen. Dia khawatir bisa kehilangan pelanggannya.



Monday, September 23, 2013

Aksi Protes Seni Kenya


Boniface Mwangi, seorang fotografer jurnalis yang pernah mengalami kekerasan,  menunjukkan protes keras kepada Mwai Kibaki, Presiden Kenya, baru-baru ini. Bersama teman-temannya, Boniface melukiskan gambar-gambar grafiti tentang kondisi Kenya. Tujuan  pembuatan grafiti adalah menyadarkan warga Kenya mengenai kejadian yang menimpa negaranya seperti banyaknya kasus pemerkosaan, penipuan, korupsi, dan penjarahan. Penonton dibuat sadar untuk turut membantu membangun negara Kenya yang makmur. Namun, karena menggambar grafiti di dinding-dinding jalan adalah hal yang ilegal, Boniface sebagai orang yang bertanggung jawab, ditangkap oleh polisi. Tak lama Boniface berada di dalam penjara, dia pun dibebaskan karena mendapat dukungan masyarakat.

Selain dalam bentuk grafiti, aksi protes Boniface tampak dalam pameran foto-foto yang menggambarkan kekacauan Kenya. Pandangan warga mengenai aksi-aksi tersebut berbeda-beda, ada yang setuju dan yang tidak suka karena hanya memulai keributan. Aksi-aksi yang dilakukan oleh Boniface dan teman-temannya menarik para politikus. Boniface pernah ditawarkan uang dan masa depan yang cerah bila mau bekerja sama melawan presidennya pada pemilihan yang akan datang. Namun, tawaran itu ditolak, karena Boniface takut mendapatkan pemimpin bangsa yang lebih buruk lagi.

Aksi protes Boniface tersebut juga menarik perhatian masyarakat biasa. Rakyat Kenya semakin sadar bahwa mereka memiliki seorang Presiden yang egois yang hanya bisa memikirkan dirinya sendiri. Semua aksi protes yang dilakukan oleh Boniface dan kawan-kawannya menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan kepemimpinan yang berbeda. Boniface menyarankan agar dalam pemilihan presiden yang selanjutnya, rakyat dapat memilih dengan bijaksana.

Monday, September 9, 2013

@LOVELYJARS IN MARKET & MUSEUM

...it's here!!! Market & Museum is back!!!



Setelah kesuksesan Market & Museum dalam acara perdananya yang bertemakan "In-Flight Market & Museum", kini acara tersebut kembali hadir pada tanggal 6 September 2013 - 8 September 2013 di Grand Indonesia, Jakarta. Acara kedua  yang bertemakan "Candy Lab" ini, menyajikan suasana laboratorium permen dan gula-gula sebagai latarnya. Tema tersebut dibuat dengan pemikiran agar orang-orang yang datang ke Market & Museum dapat mengingat tentang masa sekolahnya. Dalam acara kali ini, Market & Museum menampilkan 78 booth. Masing-masing booth menampilkan barang-barangnya dengan dekorasi yang menarik, salah satunya adalah Alf's Stuff yang didominasi dengan warna pastel. 



Alf"s Stuff merupakan salah satu booth di Market & Museum yang ramai akan pengunjung. Booth ini menampilkan botol-botol kecil yang telah dirancang dengan sangat unik. Masing-masing botol memiliki temanya tersendiri seperti Cinderella, Snow White, Kelinci, Menara Eifeel dan lain-lain.  Nama Alf"s Stuff diambil dari pemiliknya yaitu, Aliifah Mahdy. Wanita yang merupakan lulusan design grafik ini mengaku memiliki inspirasi dari membuat tempat-tempat yang lucu untuk menaruh barang-barangnya di kamar. Awalnya Aliifah tidak ada pemikiran untuk memulai bisnis dari botol-botol lucu yang dia buat, namun akibat teman-temannya yang terus-menerus membujuknya, akhirnya dia pun memasuki bisnis itu. Tak disangka ternyata bisnis yang dia mulai pada tanggal 28 September 2012 ini memuai hasil yang baik. Kini Aliifah membuat Home Production di daerah Kebun Jeruk. Harga untuk botol yang single sekitar Rp 60.000 - Rp 250.000, sedangkan untuk botol yang memiliki tema satu paket seharga Rp 1.750.000 - Rp. 2.500.000. Bahan yang digunakan berbeda-beda tergantung dari bentuk yang ingin diproduksinya. Untuk pemesanannya, Alf's Stuff menggunakan media sosial seperti Instagram dan Facebook.